Home

Kehamilan merupakan anugerah yang di tunggu-tunggu oleh wanita. Namun pada massa kehamilan ini, wanita akan mengalami berbagai macam perubahan bukan hanya pada tubuh, akan tetapi juga berbagai masalah ibu hamil lainnya, seperti: kenaikan berat badan, peningkatan tekanan darah, kram dan nyeri tubuh serta hal-hal lainnya.

Selama kehamilan, mungkin anda mengalami sejumlah masalah yang menjengkelkan yang tidak berbahaya tetapi perlu diperhataikan. Masalah ini termasuk kram, bolak balik buang air kecil, mules, gangguan pencernaan, varises, sakit punggung, sembelit, wasir dan sariawan serta tekanan masalah lainnya.

Masalah yang sering muncul pada massa kehamilan biasanya disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya oleh masalah kehamilan itu sendiri seperti pendarahan, mual dan muntah atau disebabkan oleh penyakit yang diderita sang ibu seperti penyakit jantung dan diabetes serta penyakit lainnya.

Gangguan kehamilan juga dapat disebabkan oleh masalah lingkungan, seperti kurang gizi, tekanan emosi, fasilitas kesehatan dan ada juga yang disebabkan oleh masalah pada janin itu sendiri, seperti kelainan kromosom atau cacat bawaan yang bisa menyebabkan kehamilan bermasalah juga.

Untuk mengetahui masalah-masalah kehamilan di atas, ibu hamil sangat di anjurkan melakukan pemeriksaan rutin sesuai anjuran dokter, tujuannya jika ada masalah yang beresiko pada diri atau janinnya bisa di antisipasi atau diatasi secara baik dan aman.

Berikut adalah hal-hal yang dapat ibu hamil lakukan saat mengalami masalah diatas.

1. Ketika Janin Tidak Bergerak

Pada usia 28 minggu kehamilan, bayi mulai bergerak aktif di rahim Bunda. Pergerakan bayi di dalam perut yang aktif adalah sebuah ciri bahwa kandungan sehat.

Biasanya Bunda merasakan tendangan bayi di dalam kandungan. Pada suatu hari tendangan itu tak terasa lagi dan bayi tampak terlalu anteng di dalam perut.

Segera periksakan ke dokter jika Bunda tidak merasakan adanya pergerakan janin di dalam kandungan. Bayi memang bisa saja sedang tidur, tapi Bunda akan tetap merasakan adanya pergerakan.

Dokter bisa memeriksanya lewat USG maupun mempelajari apa yang terjadi pada bayi. Kalau bisa, catat perubahan yang terjadi pada perut setiap menitnya.

2. Pendarahan

Saat sedang hamil, normalnya seorang perempuan tidak mengalami pendarahan seperti saat sedang haid. Jika ada darah yang keluar dari rahim Bunda, maka saatnya waspada dengan adanya masalah kehamilan yang mungkin terjadi.

Jika darah yang keluar hanya berupa bercak, maka itu adalah hal yang biasa. Namun jika darah yang keluar lumayan banyak, waspadai kemungkinan abrupsio plasenta atau terlepasnya plasenta dari rahim. Konsultasikan ke dokter mengenai abrupsio plasenta yang Bunda rasakan berada pada stadium 1, 2 ataupun 3.

3. Darah Tinggi

Salah satu penyumbang kematian ibu saat melahirkan dan bayi adalah saat ibu mengalami darah tinggi. Darah tinggi dapat menyebabkan kinerja pembuluh darah jadi terbatas dan bayi yang dikandung juga berpotensi kekurangan oksigen.

4. Kenaikan Berat Badan Secara Drastis

Banyak dokter kandungan yang menyarankan diet karbohidrat dan gula agar berat badannya tak banyak naik. Selain untuk menghindari adanya macromesia, punya bayi yang terlalu besar juga akan membutuhkan jalan lahir yang besar juga.

Untuk dapat memulihkan kembali berat badan pasca melahirkan dapat dilakukan dengan cara mengontrol pola makan saat kehamilan. Jangan makan dua porsi dengan alasan ‘makan untuk dua orang’ ya Bun.

5. Detak Jantung Bayi

Penting untuk mengetahui apakah detak jantung bayi normal atau tidak saat melakukan USG. Detak jantung bayi yang tidak normal bisa jadi tanda masalah kehamilan berupa plasenta abnormal atau masalah pada tali pusar bayi.

6. Sakit di Perut

Sakit di perut saat hamil bukanlah hal normal yang terjadi pada ibu hamil. Bisa jadi ini adalah tanda awal terjadinya preeklamsia.

7. Demam

Demam tinggi bisa jadi salah satu ciri adanya infeksi yang terjadi di dalam tubuh yang disebabkan oleh virus dan bakteri. Perhatikan riwayat vaksin dan konsultasikan ke dokter.

Beberapa penyakit berbahaya yang mengincar kandungan justru hanya diawali oleh demam biasa, misalnya Rubella.

8. Keluar Cairan Sebelum 37 Minggu

Sedikit cairan yang keluar dari vagina masih normal. Namun, jika cairannya yang keluar cukup banyak, artinya Anda harus segera membawanya ke dokter kandungan.

9. Haus Terus Menerus

Haus saat kurang minum itu normal. Namun jika saat hamil Bunda juga kurang buang air kecil, maka itu adalah tanda bahwa terjadi dehidrasi dalam tubuh Bunda.

Selain itu, penting untuk curiga adanya diabetes gestasional. Segera konsultasikan pada dokter sambil membawa catatan banyaknya air yang masuk dalam tubuh dan seberapa sering buang air kecilnya, Bunda.

Perut terlalu sakit, demam tinggi, haus, tidak adanya gerakan, keluar cairan bening maupun pendarahan, adalah hal-hal yang bisa jadi tanda awal adanya masalah kehamilan. Anda harus melatih kepekaan dan bersikap proaktif pada dokter kandungan.

10. Kram

Kram di kaki adalah malasah ibu hamil yang paling umum dilaporkan selama paruh kedua kehamilan Anda, dan biasanya timbul di malam hari.

Meski penyebab pasti kram selama kehamilan tidak diketahui, Anda bisa mencegahnya dengan:

  • Peregangan betis. Berdiri dengan jarak satu rentangan lengan dari dinding, dengan posisi menghadap dinding. Posisikan kaki kanan Anda ke belakang kaki kiri Anda.
  • Perlahan, tekuk kaki kiri ke depan sambil menjaga lutut kanan Anda tetap lurus dan tumit kanan mantap menjajak lantai. Tahan posisi selama 30 detik, jaga agar punggung tetap lurus dan pinggul ke depan. Jangan putar kaki Anda ke arah dalam atau luar, dan hindari meregangkan jari kaki Anda. Ganti kaki dan ulangi
  • Tetap aktif sepanjang hari
  • Konsumsi suplemen magnesium
  • Cukupi asupan cairan
  • Pilih alas kaki yang nyaman
  • Jika Anda mengalami kram, luruskan kaki Anda di atas kasur dan tarik jari kaki mengarah lutut Anda. Posisi ini akan meregangkan otot betis Anda dan membantu meringankan sakit.
  • Jika cara ini tidak berhasil, coba berdiri dan buat langkah besar ke depan dengan kaki yang tidak kram untuk meregangkan otot kaki sebelah yang kram. Jaga agar telapak kaki tetap mendatar di lantai untuk meningkatkan intensitas regangan.

Saat rasa sakit memudar, Anda bisa pijat atau kompres area tersebut dengan air hangat atau koyo hangat.

11. Sembelit

Anda mungkin akan mengalami sembelit sangat awal di masa kehamilan karena perubahan hormon dalam tubuh. Ada beberapa hal yang bisa membantu Anda mencegah dan mengobati sembelit, termasuk:

  • Makan makanan tinggi serat, seperti roti gandum dan sereal, buah dan sayuran, serta kacang dan biji-bijian — setidaknya 30-40 gram serat setiap hari.
  • Rutin berolahraga, untuk menjaga otot-otot Anda tetap kencang — jalan kaki adalah pilihan yang tepat.
  • Perbanyak asupan cairan tubuh — setidaknya 6-8 gelas air setiap hari
  • Hindari suplemen zat besi, karena dapat membuat Anda sembelit — tanyakan pada dokter perlu tidaknya Anda mengonsumsi suplemen ini dan bisakah Anda mengubah ke jenis yang lain.
  • Minum obat pencahar yang aman untuk ibu hamil, seperti lactulose. Jika Anda membutuhkan opsi lain, konsultasikan dengan dokter Anda.

Cobalah untuk mencegah atau mengatasi sembelit. Dengan cara ini, Anda akan merasa lebih nyaman dan akan mampu menghindari wasir.

Namun, jika Anda terlanjur menderita sembelit yang berujung pada wasir.

12. Wasir

Untuk meringankan rasa sakit dari wasir selama kehamilan:

  • Tempatkan kompres dingin atau es batu yang dibungkus kain bersih di anus Anda untuk mengurangi pembengkakan dan iritasi
  • Jaga daerah anus Anda tetap bersih dengan mencuci lembut setiap kali buang air besar

Jika saran ini tidak membantu atau wasir Anda menjadi lebih buruk atau mulai berdarah, hubungi penyedia layanan kesehatan Anda. Bagi banyak wanita, wasir sembuh dengan sendirinya setelah melahirkan. Jika wasir menetap, pembedahan mungkin dianjurkan.

13. Bolak-balik Buang Air Kecil

Bolak-balik buang air kecil normal dan umum menjadi masalah ibu hamil dalam 12-14 minggu pertama kehamilan. Setelahnya, frekuensi buang air kecil biasanya tidak menjadi masalah lagi sampai minggu terakhir kehamilan, saat kepala bayi Anda turun lebih rendah menuju panggul siap untuk proses persalinan.

Jika Anda sering mengeluhkan repotnya harus bolak-balik ke kamar mandi di malam hari, coba untuk membatasi minum air dan cairan lain di malam hari menjelang waktu tidur. Namun bagaimanapun juga, jangan kurangi jumlah cairan yang Anda konsumsi — Anda dan bayi Anda masih membutuhkan banyak cairan. Pastikan untuk meminum cairan non-alkoholik dan bebas kafein sepanjang hari.

Di masa selanjutnya dalam kehamilan, beberapa wanita merasa berayun dari depan ke belakang saat buang air kecil di kamar mandi membantu mengurangi tekanan dari rahim pada kandung kemih, sehingga Anda akan bisa mengosongkan urin dengan benar.

Bicarakan dengan dokter atau bidan jika Anda mengalami sensasi terbakar, nyeri menyengat, atau sakit punggung ketika Anda buang air. Ini bisa menjadi tanda-tanda infeksi saluran kemih, yang harus ditangani dengan cepat untuk menghindari komplikasi.

14. Ngompol

Inkontinensia, atau ngompol, adalah masalah ibu hamil baik selama dan setelah kehamilan. Wanita hamil kadang tidak dapat mencegah lonjakan urin tiba-tiba atau kebocoran kecil ketika mereka batuk, tertawa, atau bersin, atau ketika mereka bergerak tiba-tiba, atau hanya bangkit dari posisi duduk. Ini mungkin bersifat sementara, karena otot-otot dasar panggul (otot-otot di sekitar kandung kemih) melonggar sedikit untuk mempersiapkan untuk proses melahirkan.

Atasi ngompol dengan memperkuat otot-otot dasar panggul menggunakan senam Kegel. Selain itu, seorang fisiografis juga akan mengajarkan latihan dasar panggul selama kelas antenatal.

Bicarakan dengan dokter atau bidan jika Anda masih mengalami ngompol yang berlanjut.

15. Kembung dan Maag

Gangguan pencernaan pada kehamilan awal sebagian disebabkan oleh perubahan hormonal, dan seiring bertambahnya usia kehamilan, gangguan ini disebabkan oleh rahim yang bertumbuh menekan perut Anda.

Dalam beberapa kasus, perubahan diet dan gaya hidup mungkin cukup untuk mengontrol pencernaan, terutama jika gejalanya ringan. Jika Anda memiliki gangguan pencernaan yang parah, atau jika perubahan diet dan gaya hidup tidak bekerja, dokter atau bidan dapat menyarankan menggunakan obat untuk membantu meringankan gejala-gejala. Beberapa obat-obatan gangguan pencernaan yang aman untuk digunakan selama kehamilan, seperti antasid, omeprazole, ranitidine dan alginat.

Anda juga dapat mencoba untuk menghindari kembung dengan:

  • Makan makanan dalam porsi kecil, dan menghindari makanan berlemak dan pedas.
  • Kembung bisa lebih buruk jika Anda berbaring setelah makan besar.
  • Meningkatkan sanggahan kepala saat tidur sekitar 15 cm dapat membantu mengatasi kembung pada malam hari.
  • Terkadang, minum segelas susu atau makan beberapa sendok yoghurt dapat membantu mencegah dan meringankan sakit maag.
  • Bicarakan dengan dokter atau bidan jika Anda masih mengalami mulas yang berlanjut.

16. Merasa Ingin Pingsan

Wanita hamil sering merasa ingin pingsan, karena gejolak perubahan hormon dalam tubuh. Pingsan terjadi saat otak Anda tidak mendapat cukup darah dan oksigen. Anda akan lebih mungkin pingsan saat berdiri cepat dan mendadak setelah duduk atau berbaring.

Untuk mengatasi rasa ingin pingsan:

  • Coba untuk bangkit perlahan dari duduk atau berbaring
  • Jika Anda masih merasa ingin pingsan, segera cari tempat duduk atau berbaring menyamping
  • Jika Anda merasa ingin pingsan saat tidur telentang, ubah posisi menjadi tidur menyamping.
  • Lebih baik untuk tidak berbaring telentang pada kehamilan lanjut atau selama persalinan.

18. Kepanasan

Wanita hamil sering merasa gerah dan kepanasan, karena gejolak perubahan hormon dalam tubuh dan peningkatan suplai darah ke dalam kulit. Anda juga akan mengeluarkan keringat lebih banyak dari biasanya.

Untuk mengatasi kepanasan:

  • Pakai pakaian longgar yang terbuat dari serat alami, seperti katun, karena serat alami lebih menyerap keingat dan menyediakan ruangan untuk kulit Anda bernapas.
  • Jaga temperatur ruangan tetap sejuk
  • Mandi lebih sering untuk menjaga Anda tetap merasa segar

19. Perubahan Rambut dan Kulit

Perubahan hormon yang terjadi pada kehamilan akan membuat puting dan daerah sekitarnya jadi lebih gelap. Warna kulit Anda mungkin juga menggelap sedikit, baik dalam tambalan kecil di sana-sini atau keseluruhan.

Tanda lahir, tahi lalat, dan bintik-bintik juga dapat menggelap. Beberapa wanita mengembangkan garis gelap di sepanjang diameter perut mereka. Perubahan ini secara bertahap akan memudar setelah bayi lahir, meskipun puting Anda tetap gelap.

Pertumbuhan rambut juga dapat meningkat selama kehamilan, dan rambut Anda mungkin akan lebih berminyak. Setelah bayi lahir, hal ini mungkin tampak seolah-olah Anda kehilangan banyak rambut, tapi Anda hanya kehilangan rambut tambahan.

20. Varises

Varises adalah pembuluh darah yang membengkak. Pembuluh kaki adalah bagian yang paling sering terpengaruh. Anda juga bisa mengembangkan varises di vulva, meskipun ini biasanya akan berangsur membaik setelah melahirkan.

Jika Anda memiliki varises, coba tips di bawah ini:

  • Jangan berdiri terlalu lama
  • Hindari duduk menyilangkan kaki
  • Hindari menumpu sebagian besar berat badan pada satu titik untuk menghindari tekanan berlebih
  • Duduk dengan mengangkat kedua kaki sesering mungkin, untuk meringankan nyeri
  • Coba gunakan legging pendukung khusus ibu hamil, yang juga akan mendukung otot kaki Anda
  • Coba tidur dengan memposisikan kedua kaki lebih tinggi dari tubuh Anda — sangga dengan batal di bawah pergelangan kaki atau taruh tumpukan buku di bawah ujung kasur Anda.
  • Lakukan olahraga kaki dan latihan antenatal lainnya, seperti berjalan kaki dan berenang, untuk membantu kelancaran sirkulasi darah

 

Baca Juga: Obat Sehat Untuk Menjaga Sang Ibu dan Janinnya Agar Tetap Sehat

Semoga Bermanfaat

&

Dapat Membantu Masalah Ibu

TERIMA KASIH